Main Article Content

Abstract

Kemampuan lietrasi sains peserta didik SMP masih rendah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan ajar yang kurang memadai. Pembelajaran yang digunakan masih menggunakan modul cetak dan belum memuat kegiatan yang mengarahkan peserta didik untuk melatih kemampuan literasi sainsnya. Salah satu solusi untuk melatih kemampuan literasi sains peserta didik dalam pembelajaran IPA adalah penggunaan modul elektronik (e-modul) berbasis etnosains. Materi yang terkait erat dengan etnosains pada mata pelajaran IPA salah satunya zat aditif. Untuk itu e-modul zat aditif berbasis etnosains merupakan kombinasi yang cocok untuk melatih kemampuan literasi sains. Melalui e-modul, peserta didik dapat belajar mandiri dengan bantuan etnosains di lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas e-modul zat aditif berbasis etnosains untuk melatih kemampuan literasi sains peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RnD) dengan model pengembangan ADDIE. Namun, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tahap pengembangan. Karena penelitian ini hanya untuk mengetahui validitas e-modul. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi berupa angket penilaian validasi materi dan media. Masing-masing dilakukan oleh empat orang validator. Teknik analisis data yang digunakan adalah persamaan Aiken V. Hasil validasi e-modul rata-rata 0,95 dengan kategori valid. Dari hasil validasi dapat dikatakan bahwa e-modul zat aditif berbasis etnosains untuk melatih kemampuan literasi sains peserta didik memenuhi kriteria valid.

Keywords

E-modul, Zat Aditif, Etnosains, Literasi Sains

Article Details

How to Cite
isti pardianiati, isti pardianiati. (2025). Validitas E-modul Zat Aditif Berbasis Etnosains untuk Melatih Literasi Sains Peserta Didik. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 10(1), 1-7. https://doi.org/10.24905/psej.v10i1.237

References

  1. Aiken, L. R. (1980). Content validity and reliability of single items or questionnaires. Educational and Psychological Measurement, 40(4), 955–959. https://doi.org/10.1177/001316448004000419
  2. Bastian, B. (2023). Pahami Materi Esensial pada Kurikulum Merdeka. Quipper Blog. https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/materi-esensial/
  3. Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model. Halaqa: Islamic Education Journal, 3(1), 35–42. https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124
  4. Elisa, I. (2020). Modul Pembelajaran : Ciri-Ciri, Kelebihan, Kekurangan. Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/pengertian-modul/
  5. Hasanah, K. D., Wahab, D. A. S., Nawali, J., Savika, H. I., & Yaqin, M. Z. N. (2024). Peran dan Ragam Jenis Bahan Ajar (Cetak dan Non Cetak) yang Relevan dalam Pembelajaran Bahasa dan Seni Budaya di SDI Surya Buana Malang. Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 5(1), 361–378.
  6. Heryanti, Y. Y., Tatang Muhtar, & Yusuf Tri Herlambang. (2023). Makna Dan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan Relevansinya Bagi Perkembangan Siswa di sekolah Dasar : Telaah Kritis Dalam Tinjauan Pedagogis. Jurnal Elementaria Edukasia, 6(3), 1270–1280. https://doi.org/10.31949/jee.v6i3.6118
  7. Mardianti, I., Kasmantoni, K., & Walid, A. (2020). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Melatih Literasi Sains Siswa Kelas VII di SMP. Bio-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 98–107. https://doi.org/10.32938/jbe.v5i2.545
  8. Muhimatunnafingah, S., Herimanto, & Musadad, A. A. (2018). EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI MENGGUNAKAN MODUL DIGITAL DAN MODUL CETAK TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA. 29–43.
  9. Mukti, H., Suastra, I. W., Bagus, I., & Aryana, P. (2022). Integrasi Etnosains dalam pembelajaran IPA. 7(2), 356–362. https://doi.org/https://doi.org/10.29210/022525jpgi0005
  10. Murtadho, M. H., Praherdhiono, H., & Wedi, A. (2022). Pengembangan Modul Adaptif Untuk Melayani Keanekaragaman Gaya Belajar Berbasis Universal Design For Learning. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 05(03), 245–253. https://doi.org/10.17977/um038v5i32022p245
  11. Nurfajriani, & Renartika, D. T. (2016). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif Dalam Makanan. Jurnal Pendidikan Kimia, 8(3), 220–224.
  12. OECD. (2023). Pisa 2022. In Pisa 2022: Vol. I. https://doi.org/10.31244/9783830998488
  13. Puspasari, A., Susilowati, I., Kurniawati, L., Utami, R. R., Gunawan, I., & Sayekti, I. C. (2019). Implementasi Etnosains dalam Pembelajaran IPA di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta. SEJ (Science Education Journal), 3(1), 25–31. https://doi.org/10.21070/sej.v3i1.2426
  14. Sutrisna, N. (2021). Analisis kemampuan literasi sains peserta didik SMA di Kota Sungai Penuh. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12). https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/530%0Ahttps://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/download/530/452
  15. Wahyuni, S. F., & Ngazizah, N. (2021). Kaitan Etnosains Dengan Karakter Siswa. Seminar Nasional …, 2(5), 75–88. http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/semnaspgsd/article/view/1771